PRIVAT FOREX: Bisnis Mandiri dan Investasi

15 Maret 2010

NASIHAT SEORANG IBU

Seorang ibu pedesaan memberi nasihat kepada putrinya ketika melepasnya untuk diboyong sang suami dengan ucapan:

“Hai putriku, kamu akan berpisah dengan lingkungan tempat kamu dilahirkan dan meninggalkan sarang tempat kamu dibesarkan, pindah ke sangkar yang belum kamu kenal dan kepada kawan pendamping yang belum pernah kamu kenali sebelumnya.

Dengan kekuasaan suamimu atas dirimu dia menjadi pengawas dan penguasa. Jadilah pengabdi baginya supaya dia juga menjadi pengabdi bagimu.

Hai putriku, camkan pesanku yang sepuluh sebagai pusaka dan peringatan untukmu.

Bergaullah (berkawan) atas dasar kerelaan (ikhlas).

Bermusyawarah dengan kepatuhan dan ketaatan yang baik.

Jagalah selalu pandangan matanya, jangan sampai dia melihat sesuatu yang buruk yang tidak menyenangkan hatinya.

Jaga bau-bauan yang sampai ke hidungnya, dan hendaknya dia selalu mencium wewangian darimu.

Celak mata memperindah yang indah dan air dapat mengharumkan bila tidak ada wewangian.

Jagalah waktu-waktu makannya dan ketenangan saat tidurnya, sebab perihnya perut disebabkan rasa lapar dapat mengobarkan amarah dan kurangnya tidur sering menyebabkan timbulnya rasa jengkel.

Peliharalah rumah dan harta bendanya, dirinya, kehormatannya dan anak-anaknya. Sesungguhnya menjaga harta bendanya adalah suatu penghargaan yang baik, dan menjaga anak-anaknya adalah perbuatan yang mulia.

Jangan engkau sekali-kali membocorkan rahasianya dan jangan menentang perintahnya. Bila membocorkan rahasianya kamu tidak akan aman dari tindakan balasannya dan bila menentang perintahnya berarti kamu menanam dendam dalam dadanya.

Jangan engkau terlihat gembira di saat dia sedang sedih dan susah, dan jangan bersikap murung saat dia bergembira. Kedua hal ini dapat menimbulkan kesalahpahaman yang akan membuat keruh rumah tanggamu.

Muliakan dia agar dia juga memuliakanmu dan banyaklah bersikap setuju agar dia lebih lama menjadi pendampingmu.

Kamu tidak akan mencapai apa yang kamu inginkan, kecuali bila mengutamakan keridhaannya di atas keridhaanmu, dan mendahulukan hawa nafsunya terhadap hawa nafsumu dalam hal-hal yang kamu senangi dan yang kamu benci”.
(ABDUL AZIZ SALIM BASYARAHIL: Hikmah dalam Humor, Kisah dan Pepatah II)
Kunjungi juga MUSLIMBAHAGIA ONLINE
http://muslimbahagia.mywibes.com
Direktori Bisnis Online Indonesia untuk Anda

Tidak ada komentar: