PRIVAT FOREX: Bisnis Mandiri dan Investasi

08 September 2009

MENJADI SEEKOR ULAT ATAU ULAR?

JIKA kita memperhatikan amalan Ramadhan, banyak sekali sumber pahala yang akan kita dapatkan pada bulan itu. Nilainya berlipat-lipat. Beberapa amalan yang biasa dilakukan seorang Muslim tatkala Ramadhan di antaranya:
PERTAMA, tilawah Al Qur'an. Pada bulan ini, Rasulullah SAW senantiasa mengecek hapalan Al Qur'annya di hadapan Malaikat Jibril. Rasulullah SAW menyampaikan, satu huruf dari Al Qur'an yang kita baca bernilai sepuluh kebaikan. Orang Mukmin yang membaca Al Qur'an pun diumpamakan bagaikan kurma, rasanya lezat dan tidak berbau. Karena itu, sungguh merugi orang-orang yang lalai membaca Al Qur'an.
KEDUA, berinfak dan bersedekah. Diriwayatkan, pada bulan Ramadhan Rasulullah SAW lebih dermawan dari pada bulan biasa. Sesuai dengan namanya sebagai bulan berkah, maka salah satu cara mencapai keberkahan itu dengan rajin memberikan harta kita di jalan Allah SWT.
KETIGA, menjaga lisan. Menjaga lisan merupakan akhlak yang berpengaruh besar terhadap semua aspek kehidupan. Termasuk dalam hal menjaga hubungan dengan teman, ber-AMAR MA'RUF NAHI MUNKAR, mendidik anak, dan lain-lain.
KEEMPAT, shalat tarawih. Shalat tarawih pada bulan Ramadhan merupakan shalat tahajud pada bulan biasa. Rasulullah SAW mengajak kita melakukan itu melalui sabdanya, ”Barangsiapa bangun malam untuk menjalankan shalat malam pada bulan Ramadhan, disertai iman dan karena ingin memperoleh perkenan (ridha) Allah SWT dosanya akan diampuni.” (HR. Bukhari).
Masih banyak lagi amalan-amalan lain bulan Ramadhan yang menuai pahala berlipat ganda. Amalan-amalan inilah yang sejatinya tetap dilaksanakan setiap Muslim setelah Ramadhan usai. Sehingga, nuansa Ramadhan akan tetap terasa sepanjang tahun.
***
MASIH ingat dengan seekor ulat yang berubah menjadi kupu-kupu lucu setelah menjalani metamorfosis? Ia adalah perumpamaan manusia yang menjalani serangkaian ibadah pada bulan Ramadhan. Setelah selesai, ia keluar menjadi seorang pribadi indah dengan akhlak dan pekerti mengagumkan.
Masih ingat pula dengan metamorfosisnya seekor ular? Saat metamorfosis, ular memang melaksanakan puasa. Namun, setelah menjalani prosesi itu, tidak ada sesuatupun yang berubah pada dirinya. Ia tetap saja berbentuk ular. Yang berubah hanyalah kulitnya saja.
KINI, pilihannya ada pada diri kìta masing-masing, mau pilih seperti ulat atau seperti ular?
Wallahu a'lam.
***

Tidak ada komentar: